Perjalananku, Berakhir.

Hari ini, tepat satu hari sebelum hari bahagiaku. Hari yang kutunggu-tunggu. Hari yang kunanti bersamamu. Hari di saat kuberpikir sebelumnya kita akan memasuki fase baru. Fase di mana kita akan bersatu, walau ku tahu tanpa janji. Tanpa terikat. 

Apalah arti sebuah janji? Apalah arti dari sebuah ikatan jika kubersamamu. Walau ku tak memilikimu, walau tak bisa kurasakan nafasmu. Namun ku kan tetap setia menantimu.

Ya. Setia menantimu. Sebelum kau hancurkan penantianku, sebelum kau goyahkan rasa kokoh ini, sebelum kau buang diriku ke dasar jurang tanpa pernah ada perang. 

Aku memang bodoh, mataku buta, kupingku tuli, hatiku beku, untuk sekedar mengingatmu. Untuk sekedar meyakinkan diriku bahwa ku pernah singgah di hatimu. Walau hanya sekejap, namun berarti segalanya bagiku.

Semua janij-janjimu dulu, semua pembuktianmu dulu, semua omong kosongmu dulu, semua tipu dayamu. Mengapa hatiku masih tetap menggilaimu?

Kini kau telah bahagianya, dengannya. Kini kau telah bersamanya, mengikat kasih dengannya. Berdua dengannya. Mengkhianati perasaanmu sendiri. 

Terima kasih atas segala tipu dayamu. Maaf ku telah menganggap kau adalah duniaku, di saat ku sama sekali tak tampak di matamu. Terima kasih telah berpura-pura menaruh hatimu pada jiwaku, mendustai perasaanmu sendiri di saat ku sama sekali tak pernah ada di hidupmu.

Mengapa semua terasa nyata bagiku? Mengapa kau bunuh hatiku, di saat kubernafas untukmu? Kau tahu, kau adalah hatiku, kau adalah nafasku, kau adalah duniaku. Semua terasa indah. Fatamorgana yang indah.

Bayangan. Apa selama ini kuhanya bermain bersama bayangmu? Bayang nyata itu. Bayang palsu. 

Tuhan, kini tugasku selesai,
Kini kuhanya bisa menjagamu lewatnya,
Mataku hanya bisa menatapmu dari jauh,
Kini dia telah bahagia bersama yang lain,
Tolong jaga dia Ya Tuhan.
Dampingilah dirinya bersama wanita yang ia cintai sepenuh hati.
Biarkan dia menghabiskan sisa hidupnya bersama yang terbaik untuknya.

Mulai sekarang,
Mulai detik ini,
Bersama tulisan ini,
Kini,
Aku sudah ikhlas melepaskannya.

Komentar